Cara melipatgandakan hasil panen Cabai

Dengan banyaknya permintaan pasar, sekarang banyak yang coba membudidayakan tanaman cabe, khususnya cabe rawit. Walaupun harganya fluktuatif, petani masih banyak juga yang menanam cabe ini.
Membudidayakan cabe sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Saat musim hujan, tanaman ini tidak perlu disiram, hanya mengandalkan air hujan saja.

Tanaman Cabai rawit sangat cocok hidup di daerah dataran rendah maupun di dataran tinggi (seperti daerah-daerah perbukitan maupun pegunungan), di daerah ladang, atau perkebunan yang luas. Adakalanya para petani menanam cabai secara tumpang sari yakni berada pada satu lahan dengan tanaman lainnya, biasanya seperti tanaman kacang panjang, jagung, ketela pohon, atau tanaman sayur bayam, dll.

Memperoleh hasil panen cabai rawit yang melimpah ruah pasti sangat diinginkan oleh para petani yang hendak membudidaya tanaman ini. Untuk memperoleh hasil panen selangit. Mari kita bedah sebersih bersihnya jurus bercocok tanam cabai yang bisa menghasilkan panen berlipat ganda. GARANSI !

Sebelum kita mulai, Hal – hal penting yang perlu dipelajari dalam budidaya cabe adalah ;

a.    Memahami jenis-jenis pupuk, fungsi pupuk dan teknik pemupukan,
b.    Memahami gejala serangan hama dan penyakit,
c.    Mengenali dan memahami jenis-jenis hama dan penyakit,
d.    Memahami jenis dan fungsi bahan aktif pestisida,
e.    Mempelajari tentang perawatan dan pemeliharaan  yang baik.

Beberapa hal diatas penting untuk dipelajari,demi efektifitas penggunaan pupuk dan pestisida. Sehingga kita bisa menekan cost serendah-rendahnya, namun tanaman tumbuh dengan optimal.

Hal pertamakali yang anda harus lakukan untuk budidaya tanaman cabai ini, anda harus memilih varietas apa yang cocok di daerah anda.
Kami sarankan anda menggunakan varietas :

●  Bara
●  Pelita F1
●  Taruna
●  Dewata F1
●  Juwita F1

Banyak sekali jenis cabe rawit untuk budidaya dengan jenis dan keunggulannya masing-masing, anda dapat memilih jenis hibrida seperti jenis cabe rawit di atas.

Jenis pupuk organik yang akan kita gunakan disini adalah :
●  SUPERNASA
●  POC NASA
●  POWER NUTRITION
●  AERO
●  GLIO
●  PENTANA & PESTONA
●  HORMONIK

1. Pengelolaan Tanah/Lahan

Pengelolaan tanah/lahan dapat dilakukan dengan membajak sawah menggunakan mesin traktor atau dapat dilakukan dengan mencangkul sedalam 25-30 cm hingga tanah menjadi gembur. Selanjutnya biarkan tanah tersebut hingga 7-14 hari agar memperoleh sinar matahari yang cukup. Setelah itu, buatlah bedengan dengan lebar bedeng 100-120cm, tinggi bedeng 20-30cm, dan jarak antar bedeng yang satu dengan lainnya yakni 30-45cm.
Sangat baik jika Arah bedeng memanjang dari arah utara ke selatan agar memperoleh pancaran cahaya matahari yang cukup. Selanjutnya siapkan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan syarat tidak berbau, kering, tidak panas.

Juga Pupuk Organik, Disini kami dan sahabat petani cabai di Keparakan, Temanggung memakai SUPER NASA, POWER NUTRITION & GLIO yang di kocorkan ke tanah / lahan calon tanam cabai.

Jarak tanam antara satu tanaman cabai rawit yang baik yaitu 50x90cm atau 50x70cm atau 50x100cm dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Langkah selanjutnya yaitu membuat jarak tanaman dengan cara:
(1). Pasang tali kenca/pelurus sejajar dengan panjang bedeng (kira-kira 10cm dari tepi bedeng),
(2). Ukur jarak tanam yang diinginkan sesuai panjang tali kencana tersebut.

(3) Membuat lubang tanam sesuai dengan jarak tanam yang ditentukan. Kemudian berilah masing-masing lubang tanam dengan pupuk kandang terlebih dahulu. Dan lubang yang telah di beri campuran pupuk organik tadi (cukup 100ml per lubang)

Sebaiknya di awal tanam gunakan saja pupuk kandang dan pupuk organik tadi saja karena memiliki komposisi unsur hara yang ramah dan di butuhkan akar tanaman muda.

2. Penyemaian Bibit Cabai Rawit Yang Benar

Penyemaikan bibit dilakukan untuk memperoleh tumbuhan muda (anakan) yang akan didewasakan sehingga menghasilkan buah yang diinginkan.
Adapun tahapan penyemaian bibit yang benar adalah :
(1). Membuat bedeng atau tempat persemaian bibit dengan ukuran bedeng yakni lebar bedeng 1-1,2 meter, panjang bedeng 3-5 meter, dan tinggi bedeng 15-20 centimeter.
(2) penyemaian bibit, yakni dengan melibatkan kebutuhan benih 300-500 butir untuk tiap hektarnya. Sebelum benih ditabur, sebaiknya tempat persemaian/bedeng disiram air yang sudah di campur oleh SUPERNASA, GLIO & POWER NUTRITION secara merata, setelah itu barulah benih disemai dengan beberapa alternatif cara yakni; Semai bebas atau ditabur merata, semai dalam baris, atau semai kelompok.

4. Cara Pemeliharaan Tanaman Cabai Rawit

Pemeliharaan tanaman cabai rawit melibatkan beberapa metode seperti;

(1) Penyiraman, dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah serta curah hujan yang ada di wilayah setempat.

(2). Penyiangan, dilakukan semata-mata untuk menghambat pertumbuhan tanaman liar pengganggu (gulma).
Rumput/gulma yang ada di sekitar tanaman sebaiknya dicabut dengan disiang menggunakan alat koret/sabit. Tujuan pencabutan gulma/rumput liar agar tidak mengambil nutrisi yang ada pada tanah sekitar akar tanaman cabai rawit tersebut.

(3). Pemupukan, yaitu dengan melibatkan sejumlah pupuk kimia untuk satu hektarnya seperti pupuk Urea = 100kg, TSP= 100kg, dan pupuk KCL sebanyak 75 kg.

Selain itu kita gunakan juga pupuk organik karena dengan pupuk organik ini dapat mengurangi 50% penggunaan pupuk kimia yang bisa merusak unsur hara dalam tanah lahan cabai.
Disini kami dan sahabat tani cabai pakai SUPERNASA, POWER NUTRITION & GLIO.

(4) Hama dan penyakit pada tanaman, seperti diketahui banyak sekali jenis hama yang menyerang tanaman cabai rawit seperti hawa wereng yang merusak struktur daun muda, tungau merah, kutu daun berwarna kuning yang sering menyebabkan daun menjadi keriting dan terlihat pucat, serta jenis kutu gurem atau biasa disebut thrips.
Tanda-tanda tanaman terserang penyakit yakni tanaman berwarna seperti perak, daun menjadi layu, daun mengering bahkan keriting dan adanya bercak-bercak kuning-kecokelatan, tanaman tampak pucat, dan kadang-kadang akar tanaman juga diserang oleh jenis jamur parasit sehingga dapat membuat tumbuhan rawit menjadi mati seketika.
Biasanya hama pengganggu tanaman dapat dibasmi dengan menggunakan beberapa obat dari pestisida cair, atau dengan menggunakan predator biologi yang lebih aman.
(Untuk pestisida nya kami sarankan pakai yang organik saja karena lebih ampuh dan lebih lengkap kegunaannya, tidak hanya membunuh dan melindungi tanaman cabai dari segala serangan hama penyakit, tetapi juga menyehatkan juga memberi kekebalan pada tanaman cabai untuk lebih kebal lagi).

Nah, untuk itulah gunanya kita menggunakan GLIO tadi yang sudah kita kocorkan ke tanah. Karena dengan GLIO tanaman akan terbebas dari segala penyakit dan jamur yang bisa menyerang tanaman cabai.

Untuk membasmi trips, kutu, penyakit, dll adalah PESTONA , PENTANA dan AERO. 1 paket lengkap dan disemprotkan ke tanaman cabai, maka DIJAMIN tanaman cabai akan bebas dan kebal terhadap segala jenis serangan hama, penyakit, trips dan jamur.

→ Caranya : Campurkan 10 tutup Botol Pestona dan 2 tutup Botol PENTANA dan setengah tutup Botol Aero kedalam 15 - 17 liter tangki penyemprotan.

5. Kegiatan Panen, Pasca Panen, dan Pemasaran Cabai Rawit

Kegiatan panen cabai rawit adalah hal yang sering di tunggu tunggu oleh para petani setelah mengalami jerih payah selama proses penanaman, perawatan, serta pengendalian hama pengganggu tanaman. Untuk produksi panen cabai rawit hampir sama dengan cabai besar, hanya saja usia cabai rawit lebih lama yaitu 1-2 tahun, sehingga cost produksi cabai rawit lebih tinggi daripada cabai besar. Cabai rawit dapat dipanen ketika buahnya sedang berwarna hijau tua, merah atau sudah matang. Jika cabai rawit dipanen hijau, cabe kelihatan bernas dan berisi. Cabe rawit dipanen dengan cara dipetik.

Pemanenan cabai rawit dapat dilakukan 4-7 hari sekali dalam satu minggunya.
Hal ini dilakukan untuk memberi keseragaman cabai rawit agar matang secara bersama, sehingga pemanenan dilakukan secara serentak dan pemanenan juga tergantung pada situasi harga di pasaran.
Di pasaran harga cabai rawit hijau dan cabai rawit merah biasanya sangat tinggi, dan kecenderungan stabil.

Semoga bermanfaat dan berguna ....

Info, Konsultasi & Order Hub
Agus Setiawan
HP / WA : 0822 2151 6031

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Tips Rahasia” Cara Supaya Bibit Lele Dapat Besar Merata Hingga Panen Dan Pakan Organik Terapung

CARA SUKSES AGAR KOLAM IKAN TIDAK CEPAT BAU , TIDAK CEPAT BERBUIH , TIDAK KOTOR DAN TIDAK ADA IKAN MATI TIAP HARI

20 Cara Ampuh Mengatasi Serangan Hama Dan Penyakit Dalam Budidaya Ikan Gurame