Cara Ampuh Menanam Bawang Merah dengan Hasil Melimpah

Cara Menanam Bawang Merah dengan Hasil Melimpah Rupiah Mengalir

Oleh : Agus Setiawan
HP / WA : 0822 2151 6031

Saat ini cara menanam bawang merah sudah banyak mengalami inovasi dan kemajuan. Banyak petani yang memanfaatkan berbagai teknologi terbaru untuk budidaya bawang merah, sehingga hasil yang didapat juga lebih melimpah.

Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Agar sukses budidaya bawang merah kita dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko) di lapangan. Diantaranya cara budidaya, serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan produksi menurun.

Memperhatikan hal tersebut, PT. NATURAL NUSANTARA ( NASA ) berupaya membantu penyelesaian permasalahan tersebut. Salah satunya dengan peningkatan produksi bawang merah secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K – 3 ), sehingga petani bawang merah dapat berkarya dan berkompetisi di era perdagangan bebas ini.

Sebelum mengetahui lebih jauh tentang cara menanam bawang merah yang baik, perlu diketahui dahulu beberapa Syarat tumbuh bawang merah agar bawang merah dapat menghasilkan panen yang sangat menggiurkan, yaitu :

Menentukan Lokasi Budidaya Bawang Merah

●  Habibat Lahan yang cocok adalah langkah utama cara menanam bawang merah. Lahan sebaiknya di dataran rendah dengan ketinggian 0 – 800 meter diatas permukaan laut.
●  Suhu yang cocok bagi pertumbuhan bawang merah adalah 27 – 32 derajat celcius sehingga bawang merah membutuhkan penyinaran matahari lebih dari 12 jam setiap harinya.
●  PH tanah pada lahan untuk media tanam bawang merah berkisar antara 6 – 7
●  Umumnya cara menanam bawang merah paling cocok pada lahan tanah sawah maupun tegalan. Memiliki tekstur sedang hingga liat.
●  Kelembaban tanah yang baik untuk menanam bawang merah adalah 60 – 70 %
●  Jenis tanah yang baik untuk menanam bawang merah adalah tanah jenis Latosol, Glei Humus, maupun Alluvial.

Setelah mengetahui syarat tumbuh bawang merah, dan Anda sudah menemukan lahan yang cocok sesuai dengan criteria tersebut, langkah berikutnya dalam cara menanam bawang merah yang baik dan benar adalah :

Pengolahan Tanah

●  Gemburkan tanah dengan cara dicangkul dan biarkan tanah tersebut selama 1 minggu agar racun tanah terbawa angin dan menguap terpapar sinar matahari
●  Apabila tanah tempat menanam bawang merah tersebut memiliki kadar keasaman kurang dari 6 – 7, berikan kapur dolomite dengan dosis 1 ton / 1 hektar lahan. Diamkan tanah tersebut selama 2 minggu setelah proses pengapuran sebelum Masa Tanam tiba.
●  Cara menanam bawang merah tahap selanjutnya adalah membuat bedengan pada lahan dengan lebar kurang lebih 1 meter, tinggi bedengan 30 cm dengan panjang disesuaikan dengan luas lahan.
●  Berikan jarak antar bedengan kira – kira setengah meter, jarak tersebut dapat juga disfungsikan sebagai parit untuk jalan air hujan dengan kedalaman 30 cm.
●  Kemudian cangkul dan gemburkan bedengan sedalam 20 cm, ratakan bentuk bedengan tidak melengkung seperti bentuk bedengan pada umumnya.
●  Pupuk kandang disebarkan di lahan dengan dosis 0,5-1 ton/ 1000 m2.
Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu).
●  Diantara bedengan pertanaman dibuat saluran air (canal) dengan lebar 40-50 cm dan kedalaman 50 cm.
●  Apabila pH tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu.
●  Untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan GLIO 100 gr (1 bungkus GLIO) dicampur 25-50 kg pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu lalu taburkan merata di atas bedengan.
●  Diamkan bedengan yang sudah diberi pupuk tersebut selama 1 minggu sebelum ditanami bibit bawang merah.

Pemilihan Bibit Bawang Merah

Tahap selanjutnya dalam cara menanam bawang merah adalah pemilihan bibit unggul bawang merah. Hal ini sangat penting sebab Bibit unggulan sangat menentukan hasil panen tanaman bawang merah sahabat tani bawang.

Jika usia bibit umbi bawang merah Anda kurang dari 2 bulan, maka lakukanlah pemotongan bagian ujung umbi kurang lebih ½ cm.
Fungsi dari pemotongan tersebut adalah untuk mempercepat tumbuhnya tunas pada tanaman bawang merah Anda.

Penanaman Bawang Merah

Cara menanam bawang merah yang benar adalah dengan membenamkan seluruh bagian Umbi kedalam tanah. Untuk jarak tanam antar umbi adalah 20cm x 20cm jika Anda memanan pada saat musim hujan. Sedangkan jika Anda memulai menanam pada musim kemarau, maka jarak tanam dibuat lebih rapat kira – kira 15cm x 15cm antar Umbi. Cara menanam bawang merah ini bertujuan supaya umbi bawang bisa tumbuh dengan optimal.

Pupuk Dasar

Sebagai contoh pemupukan untuk luas lahan 1000m2

»  2 botol Supernasa + 1 botol Poc Nasa + 20 kg tsp + 25 kg urea + 5 kg kcl + 2 bungkus Glio
Aplikasi:
Larutkan Supernasa dengan Poc Nasa kemudian campur dengan Tsp, urea, kcl dan Gliocladium, taburkan secara merata di bedengan 2 hari sebelum tanam.

PUPUK 1 Usia 20 hari setelah tanam

»  1 botol Supernasa + 1 botol Poc Nasa + 10 kg tsp + 25 kg urea + 15 kg kcl + 1 bungkus Glio.
Campur dan taburkan secara merata

PUPUK 2 Usia 35 hari setelah tanam

»  1 botol Powernutrition + 1 Poc Nasa + 5 kg tsp + 10 kg urea + 5 kg Za + 30 kg kcl
Campur dan taburkan secara merata

PENYEMPROTAN

Usia 15 hari
»  Dosis 4 tutup Poc Nasa + 4 tutup Pestona + ½ tutup Aero + 14 liter air/Tanki

Usia 25 hari
»  Dosis 6 tutup Poc Nasa + 1 tutup Hormonik + 6 tutup Pestona + ½ tutup Aero + 14 liter Air

Usia 40 hari
»  Dosis 8 tutup Poc Nasa + 2 tutup Hormonik + 8 tutup Pestona + ½ tutup Aero + 14 liter Air

Catatan :
1.  Penyemprotan dan pemupukan sebaiknya dilakukan sore hari
2.  5 hari sebelum tanam, lahan di beri dolomit 50 kg / 1000m2
3.  Dosis Pupuk Makro ( Kimia ) Sesuai Rekomendasi Setempat / kebiasaan Petani

AWAL PERTUMBUHAN ( 0 – 10 HST )
1. Pengamatan Hama
Waspadai hama Ulat Bawang
Telur diletakkan pada pangkal dan ujung daun bawang merah secara berkelompok, maksimal 80 butir. Telur dilapisi benang-benang putih seperti kapas.

Kelompok telur yang ditemukan pada rumpun tanaman hendaknya diambil dan dimusnahkan. Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan PENTANA atau PESTONA . Biasanya pada bawang lebih sering terserang ulat grayak jenis  dengan ciri terdapat garis hitam di perut /kalung hitam di leher, dikendalikan dengan PENTANA.

Ulat tanah .
Ulat ini berwarna coklat-hitam. Pada bagian pucuk /titik tumbuhnya dan tangkai kelihatan rebah karena dipotong pangkalnya. Kumpulan ulat pada senja/malam hari. Jaga kebersihan dari sisa-sisa tanaman atau rerumputan yang jadi sarangnya. Semprot dengan PESTONA.

Penyakit yang harus diwaspadai pada awal pertumbuhan adalah penyakit layu Fusarium. Gejala serangan penyakit ini ditandai dengan menguningnya daun bawang, selanjutnya tanaman layu dengan cepat (Jawa : ngoler). Tanaman yang terserang dicabut lalu dibuang atau dibakar di tempat yang jauh. Preventif kendalikan dengan GLIO.

2. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dan dilakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang. Pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang

Dilakukan pendangiran, yaitu tanah di sekitar tanaman didangir dan dibumbun agar perakaran bawang merah selalu tertutup tanah. Selain itu bedengan yang rusak atau longsor perlu dirapikan kembali dengan cara memperkuat tepi-tepi selokan dengan lumpur dari dasar saluran (di Brebes disebut melem).

3. Pemupukan pemeliharaan/susulan
Dosis pemupukan bervariasi tergantung jenis dan kondisi tanah setempat. Jika kelebihan Urea/ZA dapat mengakibatkan leher umbi tebal dan umbinya kecil-kecil, tapi jika kurang, pertumbuhan tanaman terhambat dan daunnya menguning pucat. Kekurangan KCl juga dapat menyebabkan ujung daun mengering dan umbinya kecil.

4.  Pengairan
Pada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman pagi hari usahakan sepagi mungkin di saat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangi serangan penyakit. Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanaman tumbuh telah mencapai lebih 90 %
Air salinitas tinggi kurang baik bagi pertumbuhan bawang merah
Tinggi permukaan air pada saluran dipertahankan setinggi 20 cm dari permukaan bedengan pertanaman

FASE VEGETATIF ( 11- 35 HST )
1. Pengamatan Hama dan Penyakit
Hama Ulat bawang, S. litura dan S. exigua
Thrips, mulai menyerang umur 30 HST karena kelembaban di sekitar tanaman relatif tinggi dengan suhu rata-rata diatas normal.
Daun bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perak Serangan berat terjadi pada suhu udara diatas normal dengan kelembaban diatas 70%. Jika ditemukan serangan, penyiraman dilakukan pada siang hari, amati predator kumbang macan. Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan BVR atau PESTONA.

Penyakit Bercak Ungu atau Trotol, disebabkan oleh jamur Alternaria porii melalui umbi atau percikan air dari tanah. Gejala serangan ditandai terdapatnya bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atau putih-kelabu di daun dan di tepi daun kuning serta mongering ujung-ujungnya. Serangan pada umbi sehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dengan warna kuning hingga merah kecoklatan. Jika ada hujan rintik-rintik segera dilakukan penyiraman. Preventif dengan penebaran GLIO.

Penyakit Antraknose atau Otomotis, disebabkan oleh jamur Colletotrium.
Gejala serangan adalah ditandai terbentuknya bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan yang akan menyebabkan patahnya daun secara serentak (istilah Brebes: otomatis). Jika ada gejala, tanaman terserang segera dicabut dibakar dan dimusnahkan. Untuk jamur yang ada didalam tanah kendalikan dengan GLIO

Penyakit oleh virus.

●  Gejalanya pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung ke segala arah dan terkulai serta anakannya sedikit.
●  Usahakan memakai bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golongan bawang-bawangan.

Busuk umbi oleh bakteri.

●  Umbi yang terserang jadi busuk dan berbau. Biasa menyerang setelah dipanen. Usahakan tempat yang kering.
●  Busuk umbi/ leher batang oleh jamur.
●  Bagian yang terserang jadi lunak, melekuk dan berwarna kelabu. Jaga agar tanah tidak terlalu becek (atur drainase).
●  Untuk pencegahan hama-penyakit usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain (bukan golongan Bawang-bawangan. PESTISIDA Kimia digunakan sebagai alternatif terakhir untuk mengatasi serangan hama-penyakit.

2. Pengelolaan Tanaman

●  Penyiangan kedua dilakukan pada umur
30-35 HST dilanjutkan pendagiran, pembumbunan dan perbaikan bedengan yang rusak.
●  Penyemprotan POC NASA dengan dosis 4-5 tutup/tangki tiap 7-10 hari sekali mulai 7 hari setelah tanam hingga hari ke 50-55. Mulai hari ke 35 penyemprotan ditambah HORMONIK dengan dosis 1-2 tutup/ tangki (dicampurkan dengan NASA).
●  Pengairan, penyiraman 1x per hari pada pagi hari, jika ada serangan Thrips dan ada hujan rintik-rintik penyiraman dilakukan siang hari.

PEMATANGAN UMBI ( 51- 65 HST )

Pada fase ini tidak begitu banyak air sehingga penyiraman hanya dilakukan sehari sekali yaitu pada sore hari.

PANEN DAN PACA PANEN
1. Panen

●  60-90 % daun telah rebah, dataran rendah pemanenan pada umur 55-70 hari, dataran tinggi umur 70 – 90 hari.
●  Panen dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becek.
●  Pemanenan dengan pencabutan batang dan daun-daunnya. Selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan (Jawa : dipocong).

2. Pasca Panen

●  Penjemuran dengan alas anyaman bambu (Jawa : gedeg). Penjemuran pertama selama 5-7 hari dengan bagian daun menghadap ke atas, tujuannya mengeringkan daun. Penjemuran kedua selama2-3 hari dengan umbi menghadap ke atas, tujuannya untuk mengeringkan bagian umbi dan sekaligus dilakukan pembersihan umbi dari sisa kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawa dari lapangan. Kadar air 89 85 % baru disimpan di gudang.
●  Penyimpanan, ikatan bawang merah digantungkan pada rak-rak bambu. Aerasi diatur dengan baik, suhu gudang 26-290C kelembaban 70-80%, sanitasi gudang.

Semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Tips Rahasia” Cara Supaya Bibit Lele Dapat Besar Merata Hingga Panen Dan Pakan Organik Terapung

CARA SUKSES AGAR KOLAM IKAN TIDAK CEPAT BAU , TIDAK CEPAT BERBUIH , TIDAK KOTOR DAN TIDAK ADA IKAN MATI TIAP HARI

20 Cara Ampuh Mengatasi Serangan Hama Dan Penyakit Dalam Budidaya Ikan Gurame